Karya :
Nirla Indriani
“Mengalah
Cinta Demi Sahabat”
Aku
adalah seorang remaja yang baru berusia 13 tahun. Aku sekolah di suatu sekolah
menengah pertama. Disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu arumi, shella, ating,
dan yasmine. Kami sangat kompak.pada suatu hari ada praktek pelajaran di
kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Dan aku sudah mengambil ancang*
untuk lari, dan duduk di bangku meja guru. Lalu aku pun berlari, dan sampai,
namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. Yap, kami berdua
duduk di bangku yg sama. Ternyata seseorang yg duduk itu adalah reza. Pada saat
itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu,
hatiku terasa terkena setrum.
Tapi
enatah apa yg ia rasakan. Saat itu semua anak sekelas menyorakiku “cieeee” kata
mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yg di tes
duluan.dan setelah itu, sahabatku bilang “cie syelza”kata ating “ apaan sih,
aku tuh ga suka sama dia “ kataku mengelak “oh yaudah” balasnya.sejak saat itu
kami berdua sering di ejek. Aku gatau aku senang atau kesal.aku tidak berani
merasakan rasa ini karena sahabatku ating juga menyukainya. Aku tidak tega
untuk melukai hatinya.aku dan reza sering smsan dan ngobrol/bercanda bareng. Padu
suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk pulang
bersama. Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku “syel, emhh, aku
mau ngomong sama kamu”, kata reza, aku menjawab “iya, mau ngomong apa ?”balasku,
lalu ia bilang “emhh.. aku, aku “’’aku apa?”, “emh, aku, suka sama kamu, kamu
mau ga jadi pacar aku ? “ kata reza. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka
sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku ga mau untuk menghancurkan
hatinya. Aku terdiam. Dan akhirmya aku menjawab “emh, ntar dulu deh, aku atin*
dulu” jawabku, lalu dia bilang “yaudah sampai kapanpun aku akan nunggu kamu”
kata reza, “ya, makasih ya”
Sejak
saat itu aku jadi menjauh darinya, dan diapun merasakan iu, lalu ia bertanya
kepadaku “gimana syel, kamu mau ga? Aku bener* ating sama kamu” kata reza. Dan
ternyata saat reza bilang itu ating dan beberapa teman yang lainnya
mendengar.
“ehemm,
ada yang lagi tembak*an nih” kata atin, sahabat reza,
“ciee,udah
terima,terima”kata fani. Aku diam, aku menatap wajah ating, dan sepertinya ia
mengiyakan, tetapi aku tau kalau ating sakit hati. Lalu ating meninggalkan
kami. Aku pergi mengejar ating dia menangis, aku minta maaf sama ating, diapun
memaafkanku.lalu aku pegi ke reza dan bicara “kamu bener suka sama aku ?” kataku,
“iya,
aku sangat suka aku sangat mencintaimu”,
“kalo
kamu suka sama aku, kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama ating,
karna dia benar* mencintaimu” kataku.
“tapi
aku sayangnya sama kamu, bukan sama ating, tapi kalo itu mau kamu, yaudah aku
akan coba” jawabnya “makasih ya, kamu memang cowok yang baik”.lalu sejak saat
itu reza mendekati ating,dn setelah beberapa waktu, mereka jadian. Aku sedih
sekalius senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yg memintanya,
dan harus bagaimana lagi.setelah itu reza ating padaku, dan ia bilang
“ini
kan maumu ? walaupun sekarang aku belum mencintainya, dan aku masih sangat
mencintaimu, tapi aku akn berusaha untuk mencintainya” dan sebelum aku bilang
apapun, dia sudah pergi meniggalkanku.yah,mungkin inilah resikonya, aku
menermanya,walaupun sulit untuk melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar